Cari Blog Ini

Recent Posts

Tips dan Trik komputer, Game dll

Jumat, 19 Agustus 2011

Balada Robotika Nusantara


X-Fire - Di tengah prestasi gemerlap dalam ajang internasional, dunia robotika Nusantara mesti berjuang keras untuk jadi tuan rumah di negeri sendiri.


Oleh ALEX PANGESTU
Foto oleh RONY ZAKARIA
Robot tiba di bibir salah satu ruangan dalam labirin setelah berputar-putar selama beberapa menit yang menegangkan. Di sudut ruangan itu, lilin menyala. Robot bergeming seolah meyakinkan diri bahwa ia tiba di ruangan yang benar. Dengan melaju sedikit saja, robot tiba di depan lilin. Terdengar koor yang kompak, “Tiup lilinnya, tiup lilinnya, tiup lilinnya sekarang juga...” Belum selesai bait itu dinyanyikan, Bilah kipas di depan robot berputar dan lilin pun padam.

Robot itu bernama Warfire, buatan tim Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Robot dengan roda seperti tank itu turut berkompetisi dalam Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) 2011 kategori robot beroda di Yogyakarta pada pertengahan Juni lalu.

Seru, ketika menyaksikan robot-robot kontes menjalankan tugasnya dengan lancar. Tapi dalam KRCI 2011, tidak setiap robot mampu melakukan itu. Pada beberapa babak pertandingan, robot hanya berputar-putar dalam labirin tanpa arah yang jelas. Beberapa robot terus-terusan terjungkal akibat polisi tidur, yang dipasang dalam labirin, membuat anggota tim terus-terusan meminta diulang—beberapa peserta memilih untuk menyerah. Sementara itu, di kategori lain, yakni kategori robot battle, tema yang diangkat cukup populer: sepak bola. Robot yang mulai dijalankan di garis gawang harus bergerak menuju bola, yang berada di tengah lapangan, dan mencetak gol ke gawang lawan. Terdengar sepele?

Nyatanya, dalam kategori robot battle ini tak banyak robot yang berhasil mencetak gol. Seringnya, robot terjatuh, membuat peserta kontes yang menunggu di garis gawang bangkit dan memungutnya. Beberapa robot bisa bangkit sendiri, tapi kemudian kehilangan arah—ada yang bergerak ke arah gawang sendiri, ada yang bergerak ke sisi lapangan, membuat pemiliknya geleng-geleng kepala. “Robot yang disuruh jalan saja susah, ini disuruh lari,” kata Endra Pitowarno, wasit pertandingan, kepada saya setengah berteriak berusaha mengalahkan kebisingan di dalam “stadion”.



Follow Twitter saya @_superizqi ( Klik SKIP AD Di Kanan Atas )

atau facebook saya Rizqi Prima Hariadhy ( Klik SKIP AD Di Kanan Atas )

0 Komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More